Sabtu, 15 Maret 2014

english business 2



Obama, Citing a Concern for Families, Orders a Review of Deportations

MARCH 13, 2014


            WASHINGTON — President Obama said Thursday that deportations of illegal immigrants should be more humane, and to make that happen, he has ordered a review of his administration’s enforcement efforts.
            Mr. Obama revealed the effort in an Oval Office meeting with Hispanic lawmakers on Thursday afternoon, telling them that he had “deep concern about the pain too many families feel from the separation that comes from our broken immigration system,” according to a White House statement.
            Representative Luis V. Gutiérrez, Democrat of Illinois, said afterward that it was “clear that the pleas from the community got through to the president.” He added that he and his two colleagues at the meeting — Representative Rubén Hinojosa, Democrat of Texas, and Representative Xavier Becerra, Democrat of California — “were adamant that the president needed to act.”
            Mr. Obama — who told the lawmakers that he had ordered Jeh C. Johnson, the secretary of Homeland Security, to conduct the evaluation — is under increasing pressure from Latino advocates to all but suspend aggressive efforts to deport illegal immigrants. Activists and Hispanic lawmakers say the government is ripping families apart by deporting people whose only crime was coming to the country illegally. Some groups said Thursday that a review by Mr. Johnson would not go far enough.
“Relief delayed is relief denied,” said Pablo Alvarado, the director of the National Day Laborer Organizing Network. “The president has no excuse to continue his unjust deportation policy.”
            Many Republican officials have said they already do not trust Mr. Obama to adequately enforce the security of the nation’s borders, and early reaction to his new order was sharp.
“Fifty million working-age Americans in this country don’t have jobs,” said Stephen Miller, communications director for Senator Jeff Sessions, Republican of Alabama. “And what does the president do? He takes more steps that would provide companies with illegal workers.”
            More illegal immigrants have been deported during the Obama administration than under any previous president, officials have said. Within weeks, the government is likely to have deported two million immigrants during Mr. Obama’s six years in office, a milestone that has intensified anger among some Hispanics.
            The issue could be a critical one in midterm elections this year for Democratic candidates, many of whom rely on Latinos to turn out and vote for them in big numbers.
            But any effort to pull back on deportations could threaten to undermine longer-term hopes for bipartisan legislation to overhaul the immigration system. In the past several months, Mr. Obama and top advisers have repeatedly told activists that the president’s hands are tied by laws that require him to spend millions of dollars in an effort to eject people who have crossed into the country without the proper papers.
            During a November speech, Mr. Obama responded to a heckler who shouted that the president had “a power to stop deportation for all undocumented immigrants in this country.”
Mr. Obama responded, “Actually, I don’t.”
            White House officials said late Thursday that the president would not suspend deportations because his advisers did not believe such a move would be legal. He also will not expand his 2012 order to defer deportationsof illegal immigrants who were brought to the United States as young children, aides said.
            But activists have refused to back down. Janet Murguía, who leads the National Council of La Raza, said last week that Mr. Obama was the “deporter in chief” and accused his administration of leaving “a wake of devastation for families across America.”
            Privately, top Obama aides have expressed frustration at the push from Hispanic activists that the president act unilaterally to stop deportations. But the pressure has moved in recent weeks from fringe activists to the mainstream. Last week, Senator Robert Menendez, Democrat of New Jersey, a leading Latino voice in Congress, called on Mr. Obama to do something drastic.
“While we continue waiting for the House of Representatives to wake up and move on immigration reform legislation, I urge the president to take action today and halt needless deportations that are splitting apart our families and communities,” he said.
            On Tuesday, aides to four Democratic senators, including Harry Reid of Nevada, the majority leader, met with Kathryn Ruemmler, the White House counsel, to discuss how the president could curb the number of deportations, perhaps by exempting the parents of children who were brought to the United States when they were very young, according to two people familiar with the meeting.
            White House officials said that Mr. Obama would meet on Friday with activists from a number of Latino organizations to further discuss legislation to overhaul immigration and to hear their concerns about deportations.
            Angela Kelley, the vice president for immigration policy at the Center for American Progress, said that activists also understood the importance of keeping up pressure on Republicans in the House, who have refused to consider a bipartisan Senate bill to overhaul immigration.
“Make no mistake,” she said. “It is the Republicans who are responsible for the fact that we don’t have reform today.”
            In the meantime, Ms. Kelley said, she and other advocates for illegal immigrants were looking to Mr. Obama to slow the record number of deportations. She noted that more than 5,000 American children are in foster homes because one or both parents have been deported.
“We have reached a crisis point,” Ms. Kelley said.
“The question is,” she added, “which end of Pennsylvania Avenue” will fix the problem.

terjemahan.

Obama, Mengingat bahwa Pentingnya Keluarga, Memerintahkan Meninjau Kembali Pendeportasian

Maret 13, 2014

            WASHINGTON – Presiden Obama mengatakan bahwa Kamis lalu, deportasi imigran gelap haruslah lebih berperikemanusiaan, dan untuk melakukannya, Ia telah memerintahkan untuk melakukan peninjauan kembali  kepada pemerintahannya sebagai salah satu upaya.
            Bapak Obama mengungkapkan upayanya dalam pertemuan di Oval Office bersama Hispanic anggota parlemennya Kamis siang lalu, mengatakan kepada semua bahwa Ia “sangat prihatin dengan rasa sakit yang dirasakan oleh banyak keluarga dari adanya perpisahan, yang berasal dari rusaknya sistem imigrasi kita,” berdasarkan pernyataan dari Gedung Putih.
            Representatif Luis V. Gutiérrez, Illinois Demokrat, mengatakan setelah itu “jelas permohonan dari masyarakat itu sampai ke presiden.” Tambahnya saat Ia bersama dua rekannya di pertemuan tersebut – Representatif Rubén Hinojosa, Texas Demokrat, dan Representatif Xavier Becerra, California Demokrat – “kami bersikeras bahwa presiden harus bertindak.”
            Bapak Obama – mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Ia telah memerintahkan Jeh C. Johnson, sekretaris dari Homeland Security, untuk melakukan evaluasi – berada dibawah tekanan yang kian meningkat dari pengacara Latino untuk semuanya tetapi menangguhkan upaya yang agresif pada pengembalian para imigran gelap. Para anggota parlemen aktivis dan hispanic mengatakan pemerintah memecah belah keluarga dengan mengembalikan orang-orang yang melakukan kejahatan yang hanya datang ke suatu negara secara ilegal. Beberapa kelompok mengatakan bahwa Kamis nanti ada tinjauan oleh Bapak Johnson tidak akan terlampau jauh.
“Bantuan yang tertunda adalah bantuan yang ditolak,” kata Pablo Alvarado, direktur National Day Laborer Organizing Network. “Presiden tidak memiliki alasan untuk melanjutkan ketidakadilannya dalam kebijakan deportasinya.”
            Banyak pejabat Republik berkata bahwa mereka sudah tidak percaya Bapak Obama untuk cukup mendukung dalam pengamanan nasional, dan reaksi dini dalam perintah barunya yang begitu sulit.
“Lima juta orang America berumur produktif di negara ini tidak memiliki pekerjaan,” kata Stephen Miller, direktur komunikasi untuk Senator Jeff Sessions, Republik Alabama. “Dan apa yang sedang dilakukan oleh presiden? Ia mengambil langkah lebih yang akan memberikan perusahaan dengan pekerja ilegal.”
            Banyak imigran gelap yang telah dideportasikan selama pemerintahan Obama daripada saat dibawah kepemimpinan presiden sebelumnya, kata pejabat yang berwenang. Dalam beberapa minggu, kemungkinan pemerintah telah mendeportasikan dua juta imigran selama enam tahun kepemimpinan Bapak Obama, sebuah tonggak yang telah mengintensifkan amarah diantara beberapa Hispanic.
            Masalah tersebut mampu menjadi suatu yang serius dalam pertengahan pemilu tahun ini untuk para kandidat Demokrasi, banyak dari mereka bergantung pada Latinos untuk kembali dan memberikan suara mereka dengan jumlah yang besar.
            Namun upaya apapun untuk menarik kembali pendeportasian dapat mengancam yang dapat mengurangi harapan jangka panjang undang-undang bipartisan dalam memeriksa sistem imigrasi. Dalam beberapa bulan terakhir, Bapak Obama dan beberapa penasihat terpecayanya telah berulang kali mengatakan kepada para aktivis bahwa kepemimpinan presiden terikat dengan hukum yang memerlukan Ia untuk menghabiskan jutaan dolar dalam upaya untuk melepaskan orang-orang yang telah masuk ke negara tanpa dokumen yang sah.
            Dalam pidatonya pada bulan November, Bapak Obama merespon ‘pengejek’nya yang selalu menyorakinya bahwa presiden “memiliki kekuatan untuk menghentikan semua pendeportasian imigran gelap di negara ini.”
Bapak Obama merespon,”Sebenarnya, saya tidak memiliknya.”
            Pejabat Gedung Putih mengatakan pada Kamis lalu bahwa  presiden tidak akan menangguhkan deportasi karena penasihatnya tidak percaya langkah tersebut akan membuatnya legal. Ia juga tidak akan memperluas perintahnya 2012 lalu untuk pendeportasian imigran gelap yang dikirim ke Amerika sebagai anak kecil, kata para ajudannya.
            Tapi para aktivis menolak untuk mundur. Janet Murguía, pemimpin Dewan Nasional La Raza, minggu lalu mengatakan bahwa Bapak Obama adalah “kepala pendeportasi” dan menuduh pemerintahannya lupa akan “bangkitnya kehancuran bagi seluruh keluarga di Amerika.”
            Secara privasi, ajudan terpercayanya mengekspresikan kekecewaan atas tekanan dari para aktivis Hispanic bahwa presiden bertindak secara sepihak untuk menghentikan pendeportasian. Tapi tekanan telah bergerak dalam beberapa pekan terakhir dari aktivis pinggiran menjadi masalah utama. Minggu lalu, Senator Robert Menendez, New Jersey Demokrat, mewakili suara Latino dalam Kongres, meminta Bapak Obama untuk melakukan sesuatu yang drastis.
“Saat kami melanjutkan untuk menunggu DPR untuk sadar dan melakukan perubahan undang-undang, saya mendorong presiden untuk mengambil langkah dini dan menghentikan deportasi yang tidak dibutuhkan yang mana hanya akan memisahkan keluarga kita dan masyarakat,” katanya.
            Pada hari Selasa, membantu empat senator Demokratik, termasuk Harry Reid dari Nevada, pemimpin mayoritas, bertemu dengan Kathryn Ruemmler, penasihat Gedung Putih, mendiskusikan bagaimana presiden mampu membatasi jumlah pendeportasian, mungkin dengan membebaskan orangtua dari anak-anak yang dibawa ke Amerika saat mereka masih muda, berdasarkan kedua orang yang akrab dengan pertemuan tersebut.
            Pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa pada hari Jumat Bapak Obama akan bertemu dengan para aktivis, beberapa dari organisasi Latino untuk membahas lebih lanjut perombakkan undang-undang imigrasi dan mendengar keprihatinan mereka terhadap pendeportasian.
            Angela Kelley, wakil presiden kebijakaan imigrasi di Center for American Progress, mengatakan bahwa para aktivis juga harus mengerti pentingnya menjaga tekanan pada Republicans in the House, yang telah menolak untuk mempertimbangkan tagihan para Senat birpatisan untuk pemeriksaan imigrasi.
“Jangan buat kesalahan,” katanya. “Harusnya Republikanlah yang bertanggung jawab, faktanya kami tidak melakukan reformasi saat ini.”
            Sementara itu, Ibu Kelley mengatakan, Ia dan pengacara lainnya mengharapkan Bapak Obama memperlambat jumlah daftar deportasi untuk imigran gelap. Ia mencatat lebih dari 5,000 anak-anak Amerika berada di panti asuhan dikarenakan satu atau kedua orangtua-nya telah dideportasikan.
“Kita telah mencapai titik krisis,” kata Ibu Kelley.
“Pertanyaannya adalah,” tambahnya,”apa akhir dari Pennsylvania Avenue” akan memperbaiki masalahnya.

http://www.nytimes.com/2014/03/12/us/obama-adds-to-national-monument-land


english bussines



Obama, Citing a Concern for Families, Orders a Review of Deportations

MARCH 13, 2014


            WASHINGTON — President Obama said Thursday that deportations of illegal immigrants should be more humane, and to make that happen, he has ordered a review of his administration’s enforcement efforts.
            Mr. Obama revealed the effort in an Oval Office meeting with Hispanic lawmakers on Thursday afternoon, telling them that he had “deep concern about the pain too many families feel from the separation that comes from our broken immigration system,” according to a White House statement.
            Representative Luis V. Gutiérrez, Democrat of Illinois, said afterward that it was “clear that the pleas from the community got through to the president.” He added that he and his two colleagues at the meeting — Representative Rubén Hinojosa, Democrat of Texas, and Representative Xavier Becerra, Democrat of California — “were adamant that the president needed to act.”
            Mr. Obama — who told the lawmakers that he had ordered Jeh C. Johnson, the secretary of Homeland Security, to conduct the evaluation — is under increasing pressure from Latino advocates to all but suspend aggressive efforts to deport illegal immigrants. Activists and Hispanic lawmakers say the government is ripping families apart by deporting people whose only crime was coming to the country illegally. Some groups said Thursday that a review by Mr. Johnson would not go far enough.
“Relief delayed is relief denied,” said Pablo Alvarado, the director of the National Day Laborer Organizing Network. “The president has no excuse to continue his unjust deportation policy.”
            Many Republican officials have said they already do not trust Mr. Obama to adequately enforce the security of the nation’s borders, and early reaction to his new order was sharp.
“Fifty million working-age Americans in this country don’t have jobs,” said Stephen Miller, communications director for Senator Jeff Sessions, Republican of Alabama. “And what does the president do? He takes more steps that would provide companies with illegal workers.”
            More illegal immigrants have been deported during the Obama administration than under any previous president, officials have said. Within weeks, the government is likely to have deported two million immigrants during Mr. Obama’s six years in office, a milestone that has intensified anger among some Hispanics.
            The issue could be a critical one in midterm elections this year for Democratic candidates, many of whom rely on Latinos to turn out and vote for them in big numbers.
            But any effort to pull back on deportations could threaten to undermine longer-term hopes for bipartisan legislation to overhaul the immigration system. In the past several months, Mr. Obama and top advisers have repeatedly told activists that the president’s hands are tied by laws that require him to spend millions of dollars in an effort to eject people who have crossed into the country without the proper papers.
            During a November speech, Mr. Obama responded to a heckler who shouted that the president had “a power to stop deportation for all undocumented immigrants in this country.”
Mr. Obama responded, “Actually, I don’t.”
            White House officials said late Thursday that the president would not suspend deportations because his advisers did not believe such a move would be legal. He also will not expand his 2012 order to defer deportationsof illegal immigrants who were brought to the United States as young children, aides said.
            But activists have refused to back down. Janet Murguía, who leads the National Council of La Raza, said last week that Mr. Obama was the “deporter in chief” and accused his administration of leaving “a wake of devastation for families across America.”
            Privately, top Obama aides have expressed frustration at the push from Hispanic activists that the president act unilaterally to stop deportations. But the pressure has moved in recent weeks from fringe activists to the mainstream. Last week, Senator Robert Menendez, Democrat of New Jersey, a leading Latino voice in Congress, called on Mr. Obama to do something drastic.
“While we continue waiting for the House of Representatives to wake up and move on immigration reform legislation, I urge the president to take action today and halt needless deportations that are splitting apart our families and communities,” he said.
            On Tuesday, aides to four Democratic senators, including Harry Reid of Nevada, the majority leader, met with Kathryn Ruemmler, the White House counsel, to discuss how the president could curb the number of deportations, perhaps by exempting the parents of children who were brought to the United States when they were very young, according to two people familiar with the meeting.
            White House officials said that Mr. Obama would meet on Friday with activists from a number of Latino organizations to further discuss legislation to overhaul immigration and to hear their concerns about deportations.
            Angela Kelley, the vice president for immigration policy at the Center for American Progress, said that activists also understood the importance of keeping up pressure on Republicans in the House, who have refused to consider a bipartisan Senate bill to overhaul immigration.
“Make no mistake,” she said. “It is the Republicans who are responsible for the fact that we don’t have reform today.”
            In the meantime, Ms. Kelley said, she and other advocates for illegal immigrants were looking to Mr. Obama to slow the record number of deportations. She noted that more than 5,000 American children are in foster homes because one or both parents have been deported.
“We have reached a crisis point,” Ms. Kelley said.
“The question is,” she added, “which end of Pennsylvania Avenue” will fix the problem.

TERJEMAHAN.

Obama, Mengingat bahwa Pentingnya Keluarga, Memerintahkan Meninjau Kembali Pendeportasian

Maret 13, 2014

            WASHINGTON – Presiden Obama mengatakan bahwa Kamis lalu, deportasi imigran gelap haruslah lebih berperikemanusiaan, dan untuk melakukannya, Ia telah memerintahkan untuk melakukan peninjauan kembali  kepada pemerintahannya sebagai salah satu upaya.
            Bapak Obama mengungkapkan upayanya dalam pertemuan di Oval Office bersama Hispanic anggota parlemennya Kamis siang lalu, mengatakan kepada semua bahwa Ia “sangat prihatin dengan rasa sakit yang dirasakan oleh banyak keluarga dari adanya perpisahan, yang berasal dari rusaknya sistem imigrasi kita,” berdasarkan pernyataan dari Gedung Putih.
            Representatif Luis V. Gutiérrez, Illinois Demokrat, mengatakan setelah itu “jelas permohonan dari masyarakat itu sampai ke presiden.” Tambahnya saat Ia bersama dua rekannya di pertemuan tersebut – Representatif Rubén Hinojosa, Texas Demokrat, dan Representatif Xavier Becerra, California Demokrat – “kami bersikeras bahwa presiden harus bertindak.”
            Bapak Obama – mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Ia telah memerintahkan Jeh C. Johnson, sekretaris dari Homeland Security, untuk melakukan evaluasi – berada dibawah tekanan yang kian meningkat dari pengacara Latino untuk semuanya tetapi menangguhkan upaya yang agresif pada pengembalian para imigran gelap. Para anggota parlemen aktivis dan hispanic mengatakan pemerintah memecah belah keluarga dengan mengembalikan orang-orang yang melakukan kejahatan yang hanya datang ke suatu negara secara ilegal. Beberapa kelompok mengatakan bahwa Kamis nanti ada tinjauan oleh Bapak Johnson tidak akan terlampau jauh.
“Bantuan yang tertunda adalah bantuan yang ditolak,” kata Pablo Alvarado, direktur National Day Laborer Organizing Network. “Presiden tidak memiliki alasan untuk melanjutkan ketidakadilannya dalam kebijakan deportasinya.”
            Banyak pejabat Republik berkata bahwa mereka sudah tidak percaya Bapak Obama untuk cukup mendukung dalam pengamanan nasional, dan reaksi dini dalam perintah barunya yang begitu sulit.
“Lima juta orang America berumur produktif di negara ini tidak memiliki pekerjaan,” kata Stephen Miller, direktur komunikasi untuk Senator Jeff Sessions, Republik Alabama. “Dan apa yang sedang dilakukan oleh presiden? Ia mengambil langkah lebih yang akan memberikan perusahaan dengan pekerja ilegal.”
            Banyak imigran gelap yang telah dideportasikan selama pemerintahan Obama daripada saat dibawah kepemimpinan presiden sebelumnya, kata pejabat yang berwenang. Dalam beberapa minggu, kemungkinan pemerintah telah mendeportasikan dua juta imigran selama enam tahun kepemimpinan Bapak Obama, sebuah tonggak yang telah mengintensifkan amarah diantara beberapa Hispanic.
            Masalah tersebut mampu menjadi suatu yang serius dalam pertengahan pemilu tahun ini untuk para kandidat Demokrasi, banyak dari mereka bergantung pada Latinos untuk kembali dan memberikan suara mereka dengan jumlah yang besar.
            Namun upaya apapun untuk menarik kembali pendeportasian dapat mengancam yang dapat mengurangi harapan jangka panjang undang-undang bipartisan dalam memeriksa sistem imigrasi. Dalam beberapa bulan terakhir, Bapak Obama dan beberapa penasihat terpecayanya telah berulang kali mengatakan kepada para aktivis bahwa kepemimpinan presiden terikat dengan hukum yang memerlukan Ia untuk menghabiskan jutaan dolar dalam upaya untuk melepaskan orang-orang yang telah masuk ke negara tanpa dokumen yang sah.
            Dalam pidatonya pada bulan November, Bapak Obama merespon ‘pengejek’nya yang selalu menyorakinya bahwa presiden “memiliki kekuatan untuk menghentikan semua pendeportasian imigran gelap di negara ini.”
Bapak Obama merespon,”Sebenarnya, saya tidak memiliknya.”
            Pejabat Gedung Putih mengatakan pada Kamis lalu bahwa  presiden tidak akan menangguhkan deportasi karena penasihatnya tidak percaya langkah tersebut akan membuatnya legal. Ia juga tidak akan memperluas perintahnya 2012 lalu untuk pendeportasian imigran gelap yang dikirim ke Amerika sebagai anak kecil, kata para ajudannya.
            Tapi para aktivis menolak untuk mundur. Janet Murguía, pemimpin Dewan Nasional La Raza, minggu lalu mengatakan bahwa Bapak Obama adalah “kepala pendeportasi” dan menuduh pemerintahannya lupa akan “bangkitnya kehancuran bagi seluruh keluarga di Amerika.”
            Secara privasi, ajudan terpercayanya mengekspresikan kekecewaan atas tekanan dari para aktivis Hispanic bahwa presiden bertindak secara sepihak untuk menghentikan pendeportasian. Tapi tekanan telah bergerak dalam beberapa pekan terakhir dari aktivis pinggiran menjadi masalah utama. Minggu lalu, Senator Robert Menendez, New Jersey Demokrat, mewakili suara Latino dalam Kongres, meminta Bapak Obama untuk melakukan sesuatu yang drastis.
“Saat kami melanjutkan untuk menunggu DPR untuk sadar dan melakukan perubahan undang-undang, saya mendorong presiden untuk mengambil langkah dini dan menghentikan deportasi yang tidak dibutuhkan yang mana hanya akan memisahkan keluarga kita dan masyarakat,” katanya.
            Pada hari Selasa, membantu empat senator Demokratik, termasuk Harry Reid dari Nevada, pemimpin mayoritas, bertemu dengan Kathryn Ruemmler, penasihat Gedung Putih, mendiskusikan bagaimana presiden mampu membatasi jumlah pendeportasian, mungkin dengan membebaskan orangtua dari anak-anak yang dibawa ke Amerika saat mereka masih muda, berdasarkan kedua orang yang akrab dengan pertemuan tersebut.
            Pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa pada hari Jumat Bapak Obama akan bertemu dengan para aktivis, beberapa dari organisasi Latino untuk membahas lebih lanjut perombakkan undang-undang imigrasi dan mendengar keprihatinan mereka terhadap pendeportasian.
            Angela Kelley, wakil presiden kebijakaan imigrasi di Center for American Progress, mengatakan bahwa para aktivis juga harus mengerti pentingnya menjaga tekanan pada Republicans in the House, yang telah menolak untuk mempertimbangkan tagihan para Senat birpatisan untuk pemeriksaan imigrasi.
“Jangan buat kesalahan,” katanya. “Harusnya Republikanlah yang bertanggung jawab, faktanya kami tidak melakukan reformasi saat ini.”
            Sementara itu, Ibu Kelley mengatakan, Ia dan pengacara lainnya mengharapkan Bapak Obama memperlambat jumlah daftar deportasi untuk imigran gelap. Ia mencatat lebih dari 5,000 anak-anak Amerika berada di panti asuhan dikarenakan satu atau kedua orangtua-nya telah dideportasikan.
“Kita telah mencapai titik krisis,” kata Ibu Kelley.
“Pertanyaannya adalah,” tambahnya,”apa akhir dari Pennsylvania Avenue” akan memperbaiki masalahnya.

http://www.nytimes.com/2014/03/12/us/obama-adds-to-national-monument-land